[20 Januari 2013 M]
Alhamdulillah, saya berkesempatan mendengarkan taujih beliau, yang “kebetulan” diajak oleh teman untuk mendengarkannya.
Diantara point-point yang saya catat adalah sebagai berikut:
Pertama:
لَيْسَتِ الْعِبْرَةُ بَتَنْفِيْذِنَا لِلتَّكَالِيْفِ، وَإِنَّمَا بِحُبِّنَا فِيْ تَنْفِيْذِ هَذِهِ التَّكَالِيْفِ
Yang menjadi ibrah (pandangan dan I’tibar) tidaklah terletak pada pelaksanaan tugas, tetapi, didasarkan pada kecintaan kita kepada tugas-tugas ini.
Sebab, jika terdapat mahabbah, maka akan terjadi مُضَاعَفَةُ الْجُهُوْدِ (pelipat gandaan daya dan upaya).
Kedua:
Apa yang terjadi di Mesir, kalau kita rujuk kepada khuththah (perencanaan) yang ada, sebenarnya adalah rencana dua puluh tahun ke depan, akan tetapi
لَعَلَّ اللهَ اِطَّلَعَ عَلَى قُلُوْبِنَا، فَطَوَى عِشْرِيْنَ عَامًا فِيْ ثَمَانِيَةَ عَشَرَ يَوْمًا
Semoga karena Allah SWT melongok dan melihat hati kami, lalu Allah SWT gulung waktu 20 tahun itu menjadi hanya 18 hari.
Saat hati-hati kami dilihat oleh Allah SWT, semoga yang Allah SWT lihat adalah keikhlasan, kecintaan, dan kesungguhan kami dalam meraih ridha Allah SWT, amin.
Ketiga:
Kemenangan itu merupakan minnah (مِنَّةٌ) atau anugerah Allah SWT, namun, untuk mendapatkan minnah itu diperlukan “pancingan-pancingan”, yang diantaranya adalah:
1. Dengan upaya-upaya taqarrub (pendekatan) kepada Allah SWT, melalui ruku’, sujud, dan upaya-upaya taqarrub lainnya.
2. Ukhuwwah dan persatuan diantara sesama kaum muslimin.
3. Adanya daya upaya yang berlipat ganda yang kita lakukan, yang salah satu rahasia untuk dapat bekerja seperti ini telah disebutkan rahasianya di point pertama.
Keempat:
Mengutip dari Hasan Al-Banna:
Allah SWT tidak akan menghisab kita atas hasil, akan tetapi yang akan dihisab oleh Allah SWT adalah:
1. حُسْنُ الْقَصْدِ (maksud dan niat yang baik), dan
2. سَلَامَةُ الْخُطُوْاتِ (langkah-langkah yang benar).
posted by Adimin
Posting Komentar