Home » , » Tawadhu Itu KEREN

Tawadhu Itu KEREN

Written By Cyber Army on Rabu, 02 Januari 2013 | Januari 02, 2013


TAWADHU? Apa sih? Ketawa tapi merdu? Atau ketawa semanis madu? Hehehe
Eits… ini bukan masalah ketawa fren. Ini tentang kebaikan. Jadi, apa sih tawadhu?

Tawadhu artinya rendah. Masa iya ada kebaikan tapi ‘rendah’?! tenang dulu, itu baru arti secara harfiah atau secara bahasa. Nah, kalau secara istilah tawadhu artinya kita nggak melihat diri kita memiliki nilai lebih dibandingkan hamba Allah yang lainnya, kalau disingkat sih rendah hati, nggak sombong dan rajin menabung (rajin menabungnya sih enggak hehehe).

Tawadhu ini penting banget dimiliki ama kita, kenapa?

Hmm, pernah nggak ketemu orang atau bahkan temen deket yang selalu dengerin curhat kita selama bertahun-tahun tapi dia sendiri nggak terlalu banyak bicara tentang prestasinya atau gaya berbicaranya sederhana, tau-tahu kalian dapat info dari orang lain kalo temen kita itu sempat juara olimpiade internasional, terus beberapa kali dapat tawaran beasiswa keluar negeri?! Ya pasti kagumnya jadi double kan? Pertama kagum karena prestasinya itu, kedua karena kerendah hatiannya yang nggak pernah menyebutkan hal-hal yang pernah diraihnya. Sebenernya Rasulullah SAW. udah ngasih sinyal ke kita tentang orang yang tawadhu akan Allah muliakan “Dan tiada seseorang yang bertawadhu’ kepada Allah, melainkan dimuliakan (mendapat ‘izzah) oleh Allah.” (HR. Muslim).

Dahsyat banget kan? Selain itu juga tawadhu itu keren, karena banyak ulama yang keren karena ke tawadhu-annya, yah jangan jauh-jauh deh, Nabi Muhammad SAW. begitu tawadhu. Beliau itu kan keturunan dari Bani Hasyim A.K.A keturunan dari bangsawan Arab. Kakeknya aja presiden di zamannya, tapi beliau nggak malu tuh buwat menggembala hewan atau bahkan jadi karyawannya Khodijah yang jualin baju di pasar. Nabi Muhammad SAW. bahkan selalu menjaga shalat malam sampai kaki beliau bengkak-bengkak padahal beliau udah pasti dijamin masuk surga.

Kalau kita tau kita udah dijamin masuk surga, pasti udah bikin pengumuman pake speaker dimesjid-mesjid rumah, bikin status fb, ngetweet sambil mention semua orang yang udah follow kita kalau kita dijamin masuk surga terus minta orang-orang yang kita kasih tahu bilang ‘wow’sambil koprol. Haduh-haduh untung aja kita belum tahu kalau kita akan masuk surga, jadi kita nggak akan coba berani-berani ninggalin shalat, shaum, sedekah dll.

Nah fren, tawadhu itu bukan hanya nggak ngomong tentang prestasi, harta dan potensi yang kita punya ke orang lain biar diakui eksistensi kita. Tapi penampilan dan sikap pun harus tawadhu. Nabi Muhammad SAW. n friends kayak Abu Bakar padahal mampu buat beli pakaian dari sutra tapi beliau dan shahabatnya itu selalu berpakaian sederhana, nggak berlebihan tapi nggak kekurangan juga. Abu Bakar itu dikenal sebagai saudagar paling kaya loh fren n orang paling berpengaruh juga dikalangan kaum Quraisy. So, sederhana dalam penampilan itu bukan pake celana jeans lubang-lubang, kaos belel, sepatu nganga atau pake baju yang sama selama seminggu, jatuhnya malah jadi berlebihan bagian sisi negatifnya. Tapi sederhana disini adalah penampilan yang sederhana, penampilan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, tanpa berlebih-lebihan tapi sesuai syariat (hukum) Islam.

Sekarang jelas kan fren, kalau tawadhu itu keren?! Rata-rata orang besar n tokoh dunia itu selalu tawadhu (rendah hati). Contohnya presiden di era reformasi kita yakni Pak Habibi, nggak pernah tuh beliau menyebut-nyebut kebaikan selama beliau menjabat jadi presiden atau Pak Ahmad Heryawan dari puluhan prestasinya di skala nasional maupun internasional beliau nggak pernah nyempatin diri repot-repot ngumumin daftar prestasinya, tapi pada akhirnya selalu ada jalan bagi orang lain buwat mengetahui setiap celah kebaikan mereka yang menyebabkan semakin bertambah kekaguman kita.

Tapi yang harus dicatet nih, kalo kita melakukan kebaikan kemudian di sembunyikan tapi berharap suatu saat nanti orang lain tau tentang kebaikan yang kita lakukan, itu namanya bukan tawadhu, bisa jadi dosanya jadi double. Jadi kita perlu hati-hati ya, biarlah Allah  SWT. yang menilai usaha kita dan malaikat turut menyaksikannya bukan makhluk yang menyebabkan segala amal kebaikan itu dapat menjadi nggak berguna (sia-sia) dan jangan lupa juga buwat tidak merasa diri lebih baik dari orang lain karena itu ciri orang yang tawadhu.

So, yuk kita tawadhu… supaya Allah ridho ama kita, supaya keridhoan Allah bisa mengantarkan kita ke surga.Amiin

posted by Adimin
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Web | GELORA Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. Gelora Kota Padang - All Rights Reserved
Template Created by GELORA Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger