Home » » Sisir Tambang, Gubernur Pakai Helikopter

Sisir Tambang, Gubernur Pakai Helikopter

Written By Cyber Army on Minggu, 14 April 2013 | April 14, 2013



Padang—Forum Ko­munikasi Pimpinan Daerah (For­kopimda) Sumbar mulai ber­tegas-tegas mem­be­ran­tas illegal mining (pe­nam­bangan liar) di Solok Selatan (Solsel) dan dae­rah lainnya. Selain men­­desak Ke­men­te­rian Ener­gi Sum­ber Daya Mineral (ESDM) segera mene­tapkan wilayah pertam­bangan (WP), Forko­pim­da bakal me­nyisir lokasi pe­nambangan de­ngan helikopter.

Demikian terungkap da­lam rapat Forkopimda yang dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Pra­yitno, Ketua DPRD Sum­bar Yul­tek­h­nil, Kapolda Sum­bar Brigjen Noer Ali, Dan­rem, Danlantamal dan Dan­lanud di Guber­nu­ran, kemarin (12/4). Forkopimda meyakini bila Kementerian ESDM me­nge­luarkan WP, maka penga­turan usaha pertambangan bakal lebih mudah.

“Tadi, kami rapat membahas persoalan tambang dengan selu­ruh jajaran Forkopimda. Sebe­lumnya desakan agar Kemen­terian ESDM segera menetap­kan WP telah kita minta. Seka­rang, lewat saluran Forkopimda, permintaan itu kembali kita sampaikan ke Kementerian ESDM,” ujar Gubernur.

Dalam rapat itu, tambah Irwan, kembali ditegaskan soal komitmen penindakan tegas penambang liar di Solsel serta kabupaten/kota lain di Sumbar. Kapolda Sumbar Brigjen Pol Noer Ali pun, sudah me­nyam­paikan komitmennya bersikap tegas terhadap penambang liar di Solsel.

Pengawasan tambang ilegal rencananya dipantau dengan helikopter. “Informasinya kegia­tan penambangan masih terjadi. Forkopimda sepakat menindak tegas penambangan tak berizin. Jika telah berizin tapi melakukan penambangan di luar areal pe­nam­bangan, dilakukan pena­taan kembali,” kata Gubernur.

Khusus penambangan rak­yat, Gubernur  menyarankan pemerintah setempat mela­ku­kan pembinaan agar ber­wa­wa­san lingkungan. “Kita berha­rap rakyat makmur, ling­kungan dan hutan tetap terjaga,” ujarnya.

Kualitas daerah aliran sungai (DAS) Batang Hari kian rusak akibat maraknya penambangan emas ilegal. “Bila tak segera di­ta­n­gani, bisa memunculkan ben­cana be­sar. Pemprov hanya da­pat me­lakukan koordinasi dan fa­silitasi, eksekusi di lapangan ada­ di ta­ngan aparat kepolisian,” ujarnya.

Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Hendri Oktavia menga­takan akan menghitung luas kerusakan hutan akibat penam­bangan liar seusai penertiban. “Kita belum punya data valid soal itu. Namun dapat dipas­tikan, aktivitas itu merusak hutan,” ujarnya.

Kepala Dinas ESDM Sum­bar, Marzuki Mahdi mengakui kegiatan pertambangan emas di Solsel telah terjadi kerusakan parah di DAS Batang Hari.

Sementara itu, sopir truk Colt Diesel pembawa peralatan kapal keruk milik PT Bina Bakti Pertiwi yang ditangkap Tim Terpadu Kabupaten Solsel di Bukit Lambung-Lambung KM 11, Kamis (11/4), ternyata mem­buang muatannya di empat titik masuk kawasan PT Andalas Merapi Timber (PT AMT), Bukit Lambung-Lambung KM 11 be­rupa 243 keping baja.

“Kita sudah mengecek dela­pan truk yang masih tertahan di Bukit Lambung-Lambung, ter­nyata muatannya sudah dibuang di pinggir jalan,” kata Irwan, Polisi Kehutanan Solsel didam­pingi TNI AD.

*Padangekspres.co.id

posted by @A.history
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Web | GELORA Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. Gelora Kota Padang - All Rights Reserved
Template Created by GELORA Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger