Add caption |
- Akrobat pimpinan KPK tdk akan berhenti kecuali pada kasus yg kita lupakan.
- Permainan pimpinan KPK sdh terbukti dan tidak terasa. Ada interest pribadi, dendam, dll. Bukan hukum murni.
- Sebagai contoh: http://www.pks piyungan.org/2013/05/sengkuni-kpk-kritik-terhadap-pks-busyro.html?m=1…
- Saya mau bandingkan hambalang dengan kasus import sapi.
- Menarik dikaji karena KPK sekarang masuk ke kasus "ayu azhari" dan TPPU.
- Maksud KPK memang tdk bisa dipisah dari kegeraman BM. BM secara terbuka menyerang PKS. silahkan google.
- Kasus ini akan dibikin panjang dan digoreng lebih panjang dari hambalang. Ada unsur pengalihan juga.
- Kita jangan lupa bahwa kasus hambalang ini sdh proven dalam audit BPK dan panja hambalang DPR RI.
- Modus kasus ini yg bepusat pada figur nazaruddin yg adalah bendum partai + anggota DPR sdh terbukti dan dieksekusi.
- Dalam kasus import sapi, figur intinya adalah ahmad fatanah yg dalam BAP-nya mengaku sebagai makelar alias calo.
- Dalam kasus ahmad fatanah yg bersangkutan memang aktif melakukan "jual nama" LHI dan PKS.
- Dalam kasus hambalang, nama partai demokrat melekat pada diri nazar dan dia juga melekatkan nama SBY pada dirinya.
- Dan dalam kasus hambalang ada pengakuan terbuka dari nazar, pengurus partai, kurir dan sopir bahwa uang itu masuk partai.
- Sementara itu, KPK tidak pernah mengusut TPPU dari para terpidana hambalang yg sdh inkrach itu.
- Nazar tidak saja tidak diusut TPPU hartanya tapi juga tidak disentuh pemegang pundi2nya.
- Apalagi mau periksa "ayu azhari", sekjen partai, ketua2 Partai, aset angie, andi, dll dr pihak demokrat.
- Kasus ini hambalang hanya akan berhenti di anas sebagai hasil kompromi dalam KPK dgn penguasa. Dan tak ada TPPU.
- Adapun kepada PKS, dendam belum berbalas. Dan terlalu banyak yg berkepentingan partai ini bubar terutama BM.
- Keganjilan "penggorengan" terhadap kasus PKS ini akan jalan terus..kasus2 lain ditutup.
- KPK bukanlah pemberantas korupsi apalagi yg sistemik. KPK adalah mesin citra dan balas dendam.
- Hari ini orang belum percaya dgn apa yg saya katakan karena 85.000-an kasus yg ada di KPK siap diledakkan satu2.
- Setiap ledakan baru akan melahirkan tepuk tangan baru dan kita lupa bahwa kita tambah rapuh.
- IPK (Indeks Persepsi Korupsi) saja yg merupakan indikator sukses KPK terpuruk diikuti oleh kinerja ekonomi dan investasi global kita jatuh. (baca: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Merosot)
- Sementara itu, KPK terus bisa menyembunyikan boroknya di balik PR asing yg bekerja untuknya.
- Orang2 suci semacam AS, BM dan BW di KPK perlu sadar diri. Seperti eyang subur. Ada batas kezaliman. Wallahu'alam.
by Fahri Hamzah
sumber : piyungan
posted by @Adimin
Posting Komentar