Home » » Pencitraan Vs Kenyataan

Pencitraan Vs Kenyataan

Written By Cyber Army on Rabu, 13 Maret 2013 | Maret 13, 2013

 

- Dalam dunia kita yg sekarang, citra mulai menjadi persoalan lain dan kenyataan soal lain lagi...
- Dalam dunia kita yang sekarang, bahkan "image is more important then the reality".

- Pribadi hidup dalam kepalsuan dan bangsa atau ummat manusia diseret dalam kepalsuan..

- Pada kasus orang2 atau lembaga yg terlalu populer kita menemukan ironi...ada banyak yg borok tersembunyi...

- Masalahnya, popularitasnya mengharuskan mereka harus menyimpan kebusukan demi popularitas yg sdh kadung...

- Utamanya pada bangsa2 berkembang atau terbelakang.dimana nama besar dan orang besar tak boleh salah.

- Kebusukan akan disimpan menjadi beban kita semua...tiba2 kita kecewa luar biasa dan menjadi amarah..

- Karena itu, citra juga adalah sejenis tirani jika ia didapatkan melalui PR DAN MANAJEMEN PENCITRAAN, semacam penipuan.

- Sehingga dalam kepalsuan, nama baik kita dapatkan dari menutupi kebobrokan kita..kadang dengan mengorbankan orang lain.

- Popularitas itu hanya akan bertahan pada pribadi terbuka dan berbuat apa adanya..persetan kata orang...

- Demokrasi percaya pada lembaga publik terbuka...karena kalau kita benar apa yang kita takutkan...

- Maka jika demokrasi kita menguat, maka yg asli akan betahan mengkilap dan yg palsu akan terbakar musnah.

- Tapi demokrasi kita belum kuat, kepalsuan masih mendapat tempat...Seperti laporan ilmuan soasial kanada itu?

- Kepada lembaga pemberantas teroris, adakah sikap anda anti teror atau lembaga dibuat untuk restu negara lain?

- Adakah anda otentik seorang pejuang untuk membangun sistem anti korupsi atau anda cari tangga popularitas?

- Adakah anda memberantas kemiskinan atau kau bahkan mempertahankannya sebagai komoditimu?

- Semua pertanyaan itu layak diajukan atas semua masalah yg tidak selesai...

- Terlalu banyak tepuk tangan dan decak kagum tetapi terlalu sedikit penyelesaian masalah.

- Terlalu banyak kampanye dan pencitraan tapi masalah bertambah banyak dan merajalela...

- Kita menyaksikan festival puja puji di layar kaca setiap hari ditengah kegetiran tumpukan masalah.

- Ini semua kepalsuan yg berawal dari kepalsuan pribadi kita sebagai pemimpin. Kritik kita anggap mengerikan.

- Kita mulai kecanduan tepuk tangan dan tepuk tangan mulai menjadi lebih penting dari persoalannya.

- Jangan2 ini penyakit suatu generasi dan jika ia, mari kita tinggalkan mereka.

- Kita harus mulai dengan yang asli dan mengubur kepalsuan.

- Selamat tinggal kepalsuan.

kultwit @fahrihamzah 

posted by Adimin
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Web | GELORA Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. Gelora Kota Padang - All Rights Reserved
Template Created by GELORA Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger