- Dalam dunia kita yg sekarang, citra mulai menjadi persoalan lain dan kenyataan soal lain lagi...
- Dalam dunia kita yang sekarang, bahkan "image is more important then the reality".
- Pribadi hidup dalam kepalsuan dan bangsa atau ummat manusia diseret dalam kepalsuan..
- Pada kasus orang2 atau lembaga yg terlalu populer kita menemukan ironi...ada banyak yg borok tersembunyi...
- Masalahnya, popularitasnya mengharuskan mereka harus menyimpan kebusukan demi popularitas yg sdh kadung...
- Utamanya pada bangsa2 berkembang atau terbelakang.dimana nama besar dan orang besar tak boleh salah.
- Kebusukan akan disimpan menjadi beban kita semua...tiba2 kita kecewa luar biasa dan menjadi amarah..
- Karena itu, citra juga adalah sejenis tirani jika ia didapatkan melalui PR DAN MANAJEMEN PENCITRAAN, semacam penipuan.
- Sehingga dalam kepalsuan, nama baik kita dapatkan dari menutupi kebobrokan kita..kadang dengan mengorbankan orang lain.
- Popularitas itu hanya akan bertahan pada pribadi terbuka dan berbuat apa adanya..persetan kata orang...
- Demokrasi percaya pada lembaga publik terbuka...karena kalau kita benar apa yang kita takutkan...
- Maka jika demokrasi kita menguat, maka yg asli akan betahan mengkilap dan yg palsu akan terbakar musnah.
- Tapi demokrasi kita belum kuat, kepalsuan masih mendapat tempat...Seperti laporan ilmuan soasial kanada itu?
- Kepada lembaga pemberantas teroris, adakah sikap anda anti teror atau lembaga dibuat untuk restu negara lain?
- Adakah anda otentik seorang pejuang untuk membangun sistem anti korupsi atau anda cari tangga popularitas?
- Adakah anda memberantas kemiskinan atau kau bahkan mempertahankannya sebagai komoditimu?
- Semua pertanyaan itu layak diajukan atas semua masalah yg tidak selesai...
- Terlalu banyak tepuk tangan dan decak kagum tetapi terlalu sedikit penyelesaian masalah.
- Terlalu banyak kampanye dan pencitraan tapi masalah bertambah banyak dan merajalela...
- Kita menyaksikan festival puja puji di layar kaca setiap hari ditengah kegetiran tumpukan masalah.
- Ini semua kepalsuan yg berawal dari kepalsuan pribadi kita sebagai pemimpin. Kritik kita anggap mengerikan.
- Kita mulai kecanduan tepuk tangan dan tepuk tangan mulai menjadi lebih penting dari persoalannya.
- Jangan2 ini penyakit suatu generasi dan jika ia, mari kita tinggalkan mereka.
- Kita harus mulai dengan yang asli dan mengubur kepalsuan.
- Selamat tinggal kepalsuan.
- Dalam dunia kita yang sekarang, bahkan "image is more important then the reality".
- Pribadi hidup dalam kepalsuan dan bangsa atau ummat manusia diseret dalam kepalsuan..
- Pada kasus orang2 atau lembaga yg terlalu populer kita menemukan ironi...ada banyak yg borok tersembunyi...
- Masalahnya, popularitasnya mengharuskan mereka harus menyimpan kebusukan demi popularitas yg sdh kadung...
- Utamanya pada bangsa2 berkembang atau terbelakang.dimana nama besar dan orang besar tak boleh salah.
- Kebusukan akan disimpan menjadi beban kita semua...tiba2 kita kecewa luar biasa dan menjadi amarah..
- Karena itu, citra juga adalah sejenis tirani jika ia didapatkan melalui PR DAN MANAJEMEN PENCITRAAN, semacam penipuan.
- Sehingga dalam kepalsuan, nama baik kita dapatkan dari menutupi kebobrokan kita..kadang dengan mengorbankan orang lain.
- Popularitas itu hanya akan bertahan pada pribadi terbuka dan berbuat apa adanya..persetan kata orang...
- Demokrasi percaya pada lembaga publik terbuka...karena kalau kita benar apa yang kita takutkan...
- Maka jika demokrasi kita menguat, maka yg asli akan betahan mengkilap dan yg palsu akan terbakar musnah.
- Tapi demokrasi kita belum kuat, kepalsuan masih mendapat tempat...Seperti laporan ilmuan soasial kanada itu?
- Kepada lembaga pemberantas teroris, adakah sikap anda anti teror atau lembaga dibuat untuk restu negara lain?
- Adakah anda otentik seorang pejuang untuk membangun sistem anti korupsi atau anda cari tangga popularitas?
- Adakah anda memberantas kemiskinan atau kau bahkan mempertahankannya sebagai komoditimu?
- Semua pertanyaan itu layak diajukan atas semua masalah yg tidak selesai...
- Terlalu banyak tepuk tangan dan decak kagum tetapi terlalu sedikit penyelesaian masalah.
- Terlalu banyak kampanye dan pencitraan tapi masalah bertambah banyak dan merajalela...
- Kita menyaksikan festival puja puji di layar kaca setiap hari ditengah kegetiran tumpukan masalah.
- Ini semua kepalsuan yg berawal dari kepalsuan pribadi kita sebagai pemimpin. Kritik kita anggap mengerikan.
- Kita mulai kecanduan tepuk tangan dan tepuk tangan mulai menjadi lebih penting dari persoalannya.
- Jangan2 ini penyakit suatu generasi dan jika ia, mari kita tinggalkan mereka.
- Kita harus mulai dengan yang asli dan mengubur kepalsuan.
- Selamat tinggal kepalsuan.
kultwit @fahrihamzah
posted by Adimin
Posting Komentar