Berbagai cara unik dan menarik di lakukan oleh kader PKS untuk selalu dekat bersama masyarakat. Sesuai dengan arahan presiden PKS Anis Matta bahwa kita harus terus bekerja. PKS kota Padang mengimplementasikannya ke dalam sebuah program “Gerakan 30.000 berbelanja tanpa menawar”. Gebrakan ini dilaksanakan di pasar Alai kecamatan Padang Utara, Minggu (24/3/2013).
Kader PKS kota Padang secara serentak turun ke pasar untuk berbelanja. Sekitar 100 orang ikut serta dalam kegiatan ini, mereka adalah peserta dari pelatihan LT 3 besar yang di angkatkan oleh bidang kaderisasi PKS kota Padang. Sebelumnya para peserta mengikuti rangkaian acara yang di laksanakan bidang kaderisasi di gedung LKKS Sumbar dari pagi hingga Zhuhur. Sesuai dengan kontrak pelatihan para peserta wajib untuk turun ke pasar untuk berbelanja tanpa menawar dengan nominal berbelanja sebesar Rp 30.000. Sontak kegiatan turun ke pasar menjadi perhatian warga pasar terutama para pedagang. Salah seorang pedagang mengatakan “ado a kini ko, kok banyak bana urang nan babaju putiah balanjo…?? Biaso e dak takah iko do.” (ada apa ini, kok banyak sekali orang yang berbelanja memakai baju putih..?? biasanya tidak ada seperti ini)”.
Pemandangan ini merata terlihat di sepanjang pasar Alai, ke manapun berjalan di pasar kader PKS terlihat dengan kostum putih, ada juga yang memakai pakaian PKS langsung. Kader PKS pada umumnya membeli kebutuhan sehari-hari seperti, minyak goreng, cabe, bawang, gula pasir dan lainnya. Dalam berbelanja kader diminta untuk aktif berdialog kepada pedagang, dialog yang di sampaikan juga harus santai agar pedagang merasa nyaman dan tidak mengganggu aktivitas si pedagang. Acara berbelanja ke pasar juga di ikuti oleh Wakil Walikota Padang H. Mahyeldi beserta ibu yang juga kader PKS. Dalam kesempatan itu masyarakat tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bertemu langsung dan berdialog. H. Mahyeldi dengan senyum sumringah dan hangat menyapa para pedagang pasar dan berdialog sambil berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Para pedagang senang bisa bertemu langsung sosok pemimpin kota Padang ini dan menyampaikan aspirasi mereka seputar permasalahan yang ada di pasar alai, seperti masalah kebersihan pasar yang agak kurang terawat. Pak Wawa, sapaan akrab H. Mahyeldi, mengatakan “untuk masalah kebersihan pasar ini memang harus di galang kekuatan bersama untuk menjaga dan merawat pasar agar tetap bersih dan nyaman”. Selain itu juga pedagang mengeluhkan sebagian bangunan pasar yang retak agar bisa segera di perbaiki. Dalam kesempatan lain Pak Wawa berdialog dengan seorang nenek pengupas bawang merah. Wakil Walikota tersebut melihat jari nenek yang sudah hitam karena mengupas bawang lalu menanyakan kepada si nenek “bara kilo sehari mengupas bawangko mak..?? (Berapa kilo dalam satu hari ini mengupas bawangnya bu..??)”. Si nenek menjawab “limo baleh kilo sehari” (lima belas kilo dalam sehari). Pak Wawa melanjutkan “iko alah bara kilo yang siap..?? (ini sudah berapa kilo yang siap)” “Iko baru sapuluah kilo” (ini baru sepuluh kilo), jawab nenek. Setelah berdialog bersama nenek pak Wawa melanjutkan berbelanja bersama ibu untuk membeli kebutuhan yang lain, tak lupa senyum dan sapa kepada setiap pedagang yang di lewati.
Posting Komentar